X CLOSE
Tiba tiba Terlakukan Part III

Tiba tiba Terlakukan Part III


 Dari luar...


Tampak kedua gadis lainnya, segera menghentikan sepedanya. Dan memarkir begitu saja di trotoar jalan, lalu berlari membantu gadis yang terjatuh.

“Ty... loe gak kenapa-kenapa?”

Hesty tak mampu menjawab, karena ia juga terkejut telah terjatuh.

Yang naasnya, ia tiba-tiba membelalakkan matanya saat menyadari pintu mobil bagian kiri sudah peot ke dalam. “Astagaaaaaa…”

Hesty ketakutan saat ini, apalagi ini bukan di kampungnya sendiri.

Apa kata bosnya nanti, mengetahui jika ketiganya sedang buat ulah di kota orang.

Maka dengan cepat Hesty berdiri dan mengangkat sepedanya. “Waduh gimana ini Wi... Ris,” kata Hesty, dengan tubuh gemetar, sambil menunjuk ke arah pintu mobil yang baru saja ia tabrak.

“Loe tenang dulu, jangan panik sayang,” kata Dewi yang segera memeluk tubuh sahabatnya untuk memberikan kekuatan.

“Iya gimana nih… duh,” Kata Hesty, dan tak terasa wajahnya telah sedikit pucat.

“Loe yang tenang… pemilik nih mobil dimana yah?” Tanya Risna sambil celingak-celinguk.


“WHATTTTT???” Suara teriakan tak jauh dari mereka, membuat ketiga sahabat itu menoleh bersamaan. Ternyata gadis itu adalah pemilik mobil yang tampak terbelalak matanya, terkejut melihat pintu mobilnya telah penyok. “FAKKK!!! Loe yah yang nabrak mobil gue?”

Hesty mengangguk pelan, dan menatapnya dengan tatapan menyesal. “I-iya... maaf mba!”


“Makanya… kalo bawa sepeda itu pake mata… kalo udah kek gini, ayo gimana coba?”

“IYA… WOI CEWEK… GANTI TUH.” Teriak teman gadis tadi.

“Maaf Mba-mba semua… sabar dulu, kita nyari solusinya dulu.” Kata Dewi yang tampak paling dewasa di antara kedua sahabatnya.


Tanpa mereka sadari, pemilik mobil JEEP yang berhenti di depan mobil yang ketabrak oleh Hesty mendekat.

Pria itu tersenyum sesaat, “Bawa ke bengkel terdekat, biar aku yang bayar semua biaya perbaikan mobilnya, Non!” ujar pria itu, membuat semua perhatian orang-orang yang berada di tempat itu langsung menoleh ke arahnya.

Hesty ikutan menoleh, dan mengernyit mendapati pria yang tak ia kenal ingin membantunya.

Pria itu melangkah mendekati gadis pemilik mobil.

“Nih kartu namaku... Silahkan menelfon ke nomor itu, kalau sudah ketahuan biayanya berapa, paling... Gak lebih dari 2 juta,”

Gadis itu pun menerima kartun nama pria itu, lalu ia mengangguk tersenyum kepadanya. “Sipplah kalo gitu, gue bawa mobil gue sekarang yah mas.”

“Iya... Call nomor di kartu namaku, kalo sudah dapat info biayanya yah,”

“Oke deh...” kata gadis itu sesaat, lalu menoleh ke Hesty yang masih diam terpaku atas apa yang terjadi saat ini. “Makanya, kalo bersepeda itu hati-hati.”

“I-iya mba...” ujar Hesty dengan bibir bergetar.


Ternyata, pria itu telah ikutan beranjak dan melangkah menuju ke mobilnya.

Hesty pun melepas pelukan Dewi sesaat, kemudian melangkah menyusul ke pria itu. Sedangkan Dewi dan Risna, hanya diam berdiri memandang apa yang dilakukan oleh Hesty.


“TUNGGU!!!” Teriak Hesty namun pria itu seakan tak memperdulikan panggilan gadis itu.


Pria itu telah membuka pintu mobil, membuat Hesty berlari. Ketika bersamaan pria itu telah masuk ke dalam mobil, Hesty menahan pintu mobil agar tidak tertutup. “Tunggu mas...”

“Kenapa lagi?” tanya pria itu mengernyit.

“Terima kasih, sudah bantuin gue tadi... Dan, gue janji akan balikin duit mas-nya secepatnya.” Kata Hesty membuat pria itu menyeringai.

“Gak perlu... duit sejuta dua jutaan kek gitu, yah anggap saja aku beliin permen buat kalian.”

“Permen?” gumam Hesty mengernyit. “Gak mas... Pokoknya, nanti gue ganti duitnya... Minta nomor HP mas, boleh?”

“Gak perlu... lepasin tanganmu gih...” ujar pria itu membuat Hesty pun akhirnya mengikuti kata-kata pria itu. “And satu lagi, aku bantuin kamu... karena gak mau berdosa, karena gara-gara aku tadi yang bunyiin klakson. Akhirnya kalian kaget, dan nabrak tuh mobil.”


Untung saja, pria itu telah berbaik hati...

Andai saja, tidak dalam kondisi seperti saat ini. Maka, jangan panggil nama Hesty kalau dia tak membalasnya.

“Bye...” Kata pria itu.

Hesty, menarik nafasnya dalam-dalam ketika pria itu telah menutup kembali kacanya. “Fiuhhhh... biar gue sebel ma kesal ma loe, tapi gue gak bisa gak berterima kasih ma loe.” Kata Hesty sesaat. “Dan... gue janji, kalo ketemu lagi... Bakal gue balikin duit loe, karena gue gak mau punya hutang selama hidup gue.”

Hesty menatap mobil pria itu yang telah pergi dari tempatnya saat ini.

Menarik nafasnya dalam-dalam, dan berdoa agar segera di pertemukan kembali dengan pria itu. Di pertemukan, dalam kondisi dirinya sudah mempunyai uang untuk mengganti biaya yang dikeluarkan oleh pria itu.
Copyright © Majalah Dewasa Indonesia | Distributed by Blogger Templates | Designed by OddThemes